Artikel Populer _ Arina Rofiko _ 1D

 

Nama                     :Arina Rofiko      

Nim/Kelas              :202269090046

Prodi/ Fakultas       :Administrasi Bisnis/FISIP

Mata Kuliah           :Bahasa Indonesia/ Artikel Populer

Dosen Pengampu   : NIKMATUL IZZAH, S.Pd., M.Pd

 

JAKARTA KEMBALI DILANDA BANJIR

 

Banjir ialah keadaan dimana suatu daerah tergenang oleh air dalam jumlah yang besar. Kedatangan banjir dapat diprediksi dengan memperhatikan curah hujan dan aliran air. Namun kadangkala banjir dapat datang tiba-tiba akibat dari angin badai atau kebocoran tanggul yang biasa disebut bajir bandang. 

Nah saat ini banjir kembali melanda ibu kota. Kepala BPBD DKI Isnawa Adji menyebut penyebab banjir akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta. Per sore ini pukul 18.00 WIB, tercatat ada 28 RT dan tiga ruas jalan terendam banjir. Jumlah tersebut bertambah dari satu jam sebelumnya, pukul 17.00 WIB, dengan kejadian banjir di 19 RT Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

“Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 4 Januari 2023.

Ketinggian air mulai dari 35-100 sentimeter. Banjir terbanyak ditemukan di Jakarta  Selatan dengan total 23 RT. Wilayah yang tergenang adalah di kelurahan Cipulir,Gunung, Kramat Pela, Kuningan Barat, Pela Mampang, Dan Duren Tiga

Semua wilayah ini kebanjiran akibat curah hujan tinggi. Untuk banjir di Kelurahan Kuningan Barat juga imbas dari luapan Kali Mampang Dan Krukut.

Isnawa menuturkan di Jakarta Timur ada tiga RT yang tergenang, yakni di Kelurahan Tengah Dan Kampung Melayu. Sementara di Jakarta Barat ada dua RT yang banjir, persisnya Di Kelurahan Sukabumi Selatan.

“Penyebab curah hujan tinggi dan luapan kali pesanggrahan,” jelas dia.

Kemudian tiga ruas jalan yang dilanda banjir adalah:

1. Jalan Ciledug Raya, Kelurahan Cipulir, Jakarta Selatan

Ketinggian: 55cm

  2. Jalan Kemang Utara IX, Kelurahan Duren Tiga, Jakarta Selatan

Ketinggian : 40 cm

 3. Jalan Kebayoran ama, Kelurahan Grogol Utara, Jakarta Selatan

Ketinggian : 35 cm

Banjir rob masih menjadi ancaman besar di wilayah pesisir utara DKI Jakarta . pada 2023, 50 persen wilayah Jakarta Utara diprediksi berada di bawah permukaan air laut ketika pasang air laut. Mengatasi hal itu, Pemerintah DKI Jakarta merancangkan pembangunan tanggul laut raksasa atau proyek Jakarta Giant Sea Wall (JGSW).

JGSW merupakan bagian dari Proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Mulanya  proyek ini digagas oleh mantan Gubernur DKI Fauzi Bowo dan sudah dilakukan groundbreaking saat era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.


KAJI ULANG LALU DILANJUTKAN

 

Master plan JGSW mulai dibuat pada Januari 2013, sebagai kelanjutan dari proyek Jakarta Coastal Defence Strategy (JCDS). Pembangunan tanggul pertama pun mulai dikerjakan sejak 2014 sepanjang 4,5 kilometer di Muara Kamal, Pluit, Dan Kalibaru.

    Namun, presiden Joko Widodo alias jokowi meminta untuk dikaji ulang selama dua tahun terkait keseluruhan rencana proyek NCICD. Kerja sama dilakukan antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah DKI Jakarta, Serta Kementerian Infrastruktur Dan Lingkungan Belanda selaku konsultan.

 

            Berdasarkan hasil studi kelayakan program NCICD oleh Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, proyek JSW atau NCICD secara keseluruhan diperkirakan selesai hingga tahun 2030. Total anggaran diestimasikan mencapai Rp 400 sampai 500 triliun.

 

            Adapun master plan NCICD juga telah dikaji ulang oleh Bappenas pada 2016. Rencana awal proyek NCICD terbagi dalam tiga tahap, yakni Tahap A meliputi perbaikan tanggul pesisir,Tahap B berupa pembangunan tanggul laut, dan Tahap C meliputi pengembangan sisi timur Teluk Jakarta.

 

            Pada 2019 sudah diteken kesepakatan itu dengan pihak asing untuk memuluskan proyek anti banjir di masa depan ini, oleh Kementerian PUPR dengan Kementerian Infrastruktur dan Manajemen Air Belanda (MIW) dan Korea Ineternational Cooperation Agency (KOICA)

 

            Meski demikian, hingga tahun 2021 proyek JGSW belum juga dimulai pembangunannya. Hal ini lantaran masih  menunggu kajian ulang yang dilakukan, baik oleh pemerintah pusat maupaun pihak-pihak yang bekerja sama.

 

Kabar terbaru, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pemerintah kini tengah mematangkan konsep pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall untuk pengatasi banjir rob di wilayah pesisir utara Jakarta.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS || M. INWAN

Reportase Event ( Melani Putri Dewitasari )

Artikel Populer by Sukron Makmur