Resensi Film "DPR - MUSIKAL" Oleh Randy Satya Ramadhani

 

SISI GELAP DPR


Judul film                    : DPR - MUSIKAL

Tahun rilis                   : 2021

Sutradara                     : Jovial da Lopez

Produser                      : Da Lopez Entertainment & Jovial da Lopez

Penulis naskah            : SkinnyIndonesian24

Penerbit                       : SkinnyIndonesian24

Durasi film                  : 35 menit 59 detik

Link film                     : SkinnyIndonesian24 - DPR - MUSIKAL

Pemeran                      : Dwynna Win, Andovi da Lopez, Kezia Aletheia, Axel Christian, Jovial da Lopez, Edwin Luthfi, Muhammad Ronaldo, Florencia Angelia Caroline, Ancilla Pramudita, Kimberly Alexandra Jo, Mitch Hadju

Sinopsis :

Film ini dibuat oleh pemilik channel youtube SkinnyIndonesian24 yaitu, Andovi da Lopez & Jovial da Lopez. Film ini merupakan karya ke – 4 terakhir mereka sebelum mereka pensiun dari dunia youtube. Adegan-adegan dalam film ini memberikan kita gambaran bagaimana anggota DPR baru yang membawa idealisme harus berhadapan dengan oknum anggota DPR yang sudah tidak lagi mewakili kepentingan rakyat secara utuh.

            Adegan diawali dengan selesainya acara pelantikan anggota DPR baru. Dia adalah seorang wanita yang punya cita cita ingin mengubah bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Namanya Mawar, dia sangat cerdas dan memiliki semangat yang berkobar. Dengan jabatannya sebagai anggota DPR, dia ingin benar benar menegakkan keadilan dan bisa mendengarkan aspirasi masyarakat.

            Hari pertama bekerja, Mawar dan para anggota DPR lainnya mengadakan rapat mengenai RUU Flora, Agrikultur, dan Kehutanan yang dicetuskan oleh Mawar sendiri. Saat rapat dimulai, para anggota DPR lainnya tidak bisa serius dan banyak bercanda, bahkan ada yang datang terlambat, yakni Bapak Januari. Mawar mulai membacakan rancangan RUU nya, namun anggota DPR lainnya kurang mendengarkan dan merasa bosan, banyak yang tidak setuju dengan gagasan yang Mawar buat, sedikit ada perdebatan antara mereka.

            Kemudian Bapak Januari, dan temannya yakni Bapak Juki & Ibu Angel, memberitahu Mawar sisi lain dari DPR yang sebenarnya. Mereka sebenarnya kurang suka mengerjakan hal hal yang berat dan lama pengerjaanya, mereka menganggap itu sebagai PR yang tak akan kunjung selesai bagi mereka. Mereka juga sebenarnya hanya memanfaatkan jabatannya untuk mendapatkan uang yang gunannya memperkaya mereka sendiri. Bahkan, saking gak pedulinya mereka dengan rakyat, mereka punya istilah “Persetan Rakyat”.

            Setelah kejadian tersebut, Mawar dipanggil ke ruangan Bapak Novan yang merupakan Ketua DPR. Bapak Novan ini menganggap mawar telah membuat masalah Bapak Januari, Bapak Juki, & Ibu Angel. Mawar langsung dengan tegas menentang hal itu, dan ia langsung memberi tahu masalah tentang RUU rancangannya kepada Bapak Novan. Lagi lagi, ternyata Bapak Novan juga tidak peduli dengan RUU rancangannya. Dia menganggap, rakyat hanya perlu dialihkan perhatiannya terhadap masalah utama ke masalah yang kurang berguna. Dia juga menganggap DPR ini adalah manusia “setengah dewa” yang mampu menguasai Indonesia dan berbuat sewenang wenangnya pada rakyat.

            Ekspetasi mawar mengenai dunia DPR ternyata salah. Ia dulu menganggap bahwa dengan dia menjabat sebagai anggota DPR, ia bisa menegakkan keadilan dan selalu bisa mendengarkan aspirasi rakyat, dan dengan teman teman DPR lainnya ia akan bisa membuat Indonesia menjadi negara maju dan lebih baik lagi. Hal itulah yang menjadi alasan mengapa Mawar ingin menjadi anggota DPR, karena masa kecilnya dihantui oleh ketidakadilan. Pemerintah membuat kebijakan baru yang membuat rumah mereka digusur, dan ayahnya ditangkap karena melawan kebijakan tersebut. Namun, kenyataan sudah jelas terpampang di hadapannya. Mawar sedih, resah, gelisah, galau, dan kaget, ada apa sebenarnya dengan sistem pemerintahan ini, kenapa banyak orang yang hanya mementingkan diri sendiri. Mawar hampir putus asa, bahkan dia ingin berhenti menjadi anggota DPR.

            Namun, dengan keteguhan hati dan semangat Mawar yang tetap berkobar. Dia memutuskan untuk tetap melawan para pihak yang menentangnya. Siapa lagi kalau bukan dia, jika dia keluar dari DPR, maka sistem pemerintahan Indonesia akan tetap buruk, Mawar memutuskan untuk tetap bertahan karena hanya dia yang bisa merubah ini semua. Namun, ke-4 oknum tadi, yakni  Bapak Novan, Bapak Januari, Bapak Juki, & Ibu Angel ini tetap kekeh menentang Mawar. Terjadilah perdebatan besar antara mereka, saling adu argumentasi dan gagasan, disertai sedikit cekcok. Disini Mawar tetap bersih keras menyadarkan mereka, bahwa DPR yang sebenarnya harus memikirkan rakyat, pedulikan rakyat, dan kita adalah kepercayaan yang dipilih menjadi wakil rakyat. Setelah perdebatan yang panjang, akhirnya semua oknum DPR yang egois dapat sadar dan menjalankan tanggung jawabnya dengan sebenar benarnya. Akhirnya cita cita Mawar tercapai.

“Mawar” hanyalah karakter fiktif, dia akan menjadi nyata jika kamu cukup berani untuk menjadinya. Dengan kekuasaan yang besar, adapula tanggung jawab yang besar. DPR adalah pilihan rakyat, maka pilihlah yang benar. – SkinnyIndonesian24.

 

Kelebihan :

            Dikemas menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh orang yang awam mengenai bidang politik. Jalan cerita yang membuat emosi kita naik turun, sehingga kita tidak mudah bosan. Benar benar menceritakan keadaan sebenarnya pada sistem pemerintahan kita, tarutama DPR. Bagi pecinta film musikal, film ini sangat direkomendasikan untuk ditonton, karena banyak adegan yang dijelaskan dengan musik, tari, dan lagu. Pastinya film ini keren banget. Latar tempat yang bertema drama panggung memebuat kesan musikal menjadi lebih terasa. WAJIB tnton sampai menit akhir, karena ada adegan tambahan yang akan membuat anda kaget.

Kekurangan :

            Mungkin untuk pecinta film yang non-musikal, film ini akan kurang seru karena banyak adegan bernyayi, dan mungkin kata kata dalam nyanyian itu susah dipahami.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS || M. INWAN

Reportase Event ( Melani Putri Dewitasari )

Artikel Populer by Sukron Makmur